Wednesday, April 15, 2015

Perkembangan Bayi 6 Bulan

Alhamdulillah.. hari ini adalah ulang tahun Kakang ke.. setengah! Hihihi..

Puji syukur yang amat sangat pada Allah SWT karena Ia telah memberi nikmat tiada tara dengan mengizinkan saya mengasuh Kakang secara full time hingga detik ini. Saya tahu tidak semua ibu merasakannya, terutama ibu bekerja. Saya full time di rumah pun bukan tanpa resiko. Keuangan keluarga sebenarnya tertatih-tatih dengan satu sumber penghasilan saja (gaji suami). Tapi luar biasanya Allah, Ia Maha Mencukupi.

Berhentinya saya dari pekerjaan tidak memutus rezeki kami. Hidup kami masih “mewah”: masih bisa makan kenyang, masih bisa beli diapers dan tisu basah. Melihat kondisi keuangan, semua itu termasuk mewah bingiiits. Hehe..

Anyway, berikut ini adalah perkembangan Kakang di usia 6 bulan:


  • Suka pengen tengkurap tapi kalau udah tengkurap ga mau lama-lama. Pengap mungkin.
  • Karena malas tengkurap, saya kurang tahu apakah ia nanti akan merangkak. Jangan-jangan langsung jalan *ngarep
  • Dari posisi tidur, jika kita pegang kedua tangannya ia bisa menarik diri hingga duduk bahkan berdiri!



  • Kalau dalam posisi duduk dipangku, matanya melihat ke segala arah mencari objek menarik.
  • Kalau lihat objek menarik, langsung mencondongkan badan dan tangannya menggapai-gapai pengen ngambil.
  • Suka diberdirikan bahkan sudah mulai bisa melangkahkan kakinya. Kakinya cukup mantap saat menapak.
  • Selalu tertawa jika main “Ciluuukbaaaa..!”
  • Sudah sadar “di dalam rumah” dan “luar rumah”, dan pengennya ke luar mulu :3
  • Kalau dipakaikan topi dan dia gak suka, dia tarik-tarik topinya pengen ngelepas.
  • Dengan suaranya, ia mulai bisa berekspresi manja dan marah (teriak). Hihihi..
  • Aktif bergerak, dan cepat bosan kalau tiduran di kasur mulu.


Next question is.. Apakah Kakang lulus ASI Ekslusif 6 bulan?

Well, kalau definisi ASI Ekslusif adalah “Tidak mengonsumsi apapun kecuali ASI”, sebenarnya udah gagal dari hari pertama. Heuheu. Soalnya begitu lahir Kakang langsung masuk observasi dan diberi susu formula. Saya hanya menyusui di jadwal yang ditentukan. Iya, memang bukan rawat gabung. Sepulang dari klinik (hari ketiga) barulah ia full ASI.

Lalu sekitar 2 minggu lalu, Kakang kena batuk pilek hingga harus minum obat. Sediiiiih banget liat dia direcoki obat bahkan sebelum dia makan :’(

Sementara ini sedang di rumah neneknya (mertua saya). Beliau udah ga sabar pengen ngasih makan Kakang. Jadi ketika 5 hari lalu Abinya bawa peralatan makan dan bubur bayi instan, langsung dikasih deh. Baru hari ini dikasih buah :) 

Moga Kakang selalu sehat. Aamiiin..

Perkembangan tiap bayi biasanya beda-beda.
Kalau Bunda, bagaimana perkembangan bayinya?
Sharing yuk di kolom komentar :)


Monday, April 6, 2015

Ketika Bayi (belum) 6 Bulan Sakit

Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, sebuah flu bisa membuat dunia saya nyaris berantakan *lebay

Saat saya flu (batuk, pilek, bersin)  beberapa waktu lalu, saya memang berharap flu tsb sembuh sendiri, tanpa minum obat. Selain karena saya memang tidak suka obat, saya juga tidak tahu obat flu yang aman untuk ibu menyusui. Jadi  ya saya biarkan saja sampai..

..si Kakang (5,5 bulan) mulai batuk-batuk. Dan suatu hari, batuknya tampak serius.

Awal batuk-batuk, neneknya membelikan dia Baby Cough Syrup di apotek (harga Rp. 3.500,-), yang sejauh pengalamannya, sangat efektif mengatasi batuk anak-anaknya saat kecil dulu. Minumnya sekedarnya saja sih. Mungkin sekitar 2x sehari (di petunjuk pemakaian 3-4x sehari). Itu karena memang batuknya masih jarang.

1 April, ketika batuknya mulai sering dan berat, ia kami bawa ke Puskesmas. Pulang-pulang kami membawa sebotol Paracetamol 120 mg yang sepertinya sudah dicampur gerusan CTM. Hmm.. saya pribadi merasa tidak puas. Karena itu sama saja dengan Baby Cough. Malah Baby Cough selain mengandung paracetamol dan CTM, juga mengandung Guaifenesin. Berarti masih lebih baik Baby Cough kan?

 3 April, batuknya tak kunjung membaik. Kami lalu membawanya ke klinik. Karena batuknya sudah seminggu. Dokter memberi resep Amoxilin sirup 120 mg, dan Anacetine. Anacetine ini sepertinya masih 1 produsen sama Baby Cough, soalnya ada logo Baby Cough di labelnya.

5 April, batuknya masih saja seperti itu. Ditambah muntah 2x dan pup 5x. Kami bawa lagi ke klinik yang sama, namun dokter yang jaga berbeda dengan yang sebelumnya.
Sambil memeriksa dada Kakang dengan stetoskop, Dokter yang ini bilang nafas Kakang bunyi. Beliau juga menanyakan apakah saya punya asma. Karena Kakang sepertinya punya asma. Dhuaaaarr! T_T

Belum ada treatment khusus untuk asmanya karena Kakang masih terlalu kecil. Beliau hanya bilang, Kakang sebisa mungkin jangan terkena batuk pilek. Hiks.. T_T

Beliau juga menyarankan untuk menghentikan konsumsi Amoxilin (mungkin tidak cocok), dan menggantinya dengan antibiotik lain. Saya lupa namanya, yang pasti antibiotiknya dicampur vitamin dalam bentuk sirup. Konsumsi Anacetine bisa dilanjutkan.

Dia juga memberikan obat sirup mengandung Domperidone 5 mg untuk mengatasi mual dan muntah Kakang (belum dikonsumsi karena Kakang nyaris ga muntah lagi), oralit untuk dikonsumsi tiap dia BAB, dan L-Bio agar pencernaannya sehat kembali. Banyaknyaaa :{

Iya, jadi selain gangguan saluran pernafasan, Kakang juga terkena gangguan pencernaan T_T

I feel like my heart is breaking.
Menderita rasanya melihat Kakang menderita.

Saat di kamar hanya ada saya, suami, dan Kakang, saya gak kuat nahan tangis. Saya ingat sekitar 2 tahun lalu pernah batuk seperti Kakang. Rasanya sangat tidak enak. Tenggorokan gatal, tiap batuk dada terasa panas, dan lelah. Sungguh tersiksa. Kini melihat Kakang seperti itu, bagaimana saya tidak menangis?

Maafkan Umi ya Kakang.. :’(


Semoga Kakang segera sehat kembali. Aamiiin ya Rabb..