Monday, April 6, 2015

Ketika Bayi (belum) 6 Bulan Sakit

Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, sebuah flu bisa membuat dunia saya nyaris berantakan *lebay

Saat saya flu (batuk, pilek, bersin)  beberapa waktu lalu, saya memang berharap flu tsb sembuh sendiri, tanpa minum obat. Selain karena saya memang tidak suka obat, saya juga tidak tahu obat flu yang aman untuk ibu menyusui. Jadi  ya saya biarkan saja sampai..

..si Kakang (5,5 bulan) mulai batuk-batuk. Dan suatu hari, batuknya tampak serius.

Awal batuk-batuk, neneknya membelikan dia Baby Cough Syrup di apotek (harga Rp. 3.500,-), yang sejauh pengalamannya, sangat efektif mengatasi batuk anak-anaknya saat kecil dulu. Minumnya sekedarnya saja sih. Mungkin sekitar 2x sehari (di petunjuk pemakaian 3-4x sehari). Itu karena memang batuknya masih jarang.

1 April, ketika batuknya mulai sering dan berat, ia kami bawa ke Puskesmas. Pulang-pulang kami membawa sebotol Paracetamol 120 mg yang sepertinya sudah dicampur gerusan CTM. Hmm.. saya pribadi merasa tidak puas. Karena itu sama saja dengan Baby Cough. Malah Baby Cough selain mengandung paracetamol dan CTM, juga mengandung Guaifenesin. Berarti masih lebih baik Baby Cough kan?

 3 April, batuknya tak kunjung membaik. Kami lalu membawanya ke klinik. Karena batuknya sudah seminggu. Dokter memberi resep Amoxilin sirup 120 mg, dan Anacetine. Anacetine ini sepertinya masih 1 produsen sama Baby Cough, soalnya ada logo Baby Cough di labelnya.

5 April, batuknya masih saja seperti itu. Ditambah muntah 2x dan pup 5x. Kami bawa lagi ke klinik yang sama, namun dokter yang jaga berbeda dengan yang sebelumnya.
Sambil memeriksa dada Kakang dengan stetoskop, Dokter yang ini bilang nafas Kakang bunyi. Beliau juga menanyakan apakah saya punya asma. Karena Kakang sepertinya punya asma. Dhuaaaarr! T_T

Belum ada treatment khusus untuk asmanya karena Kakang masih terlalu kecil. Beliau hanya bilang, Kakang sebisa mungkin jangan terkena batuk pilek. Hiks.. T_T

Beliau juga menyarankan untuk menghentikan konsumsi Amoxilin (mungkin tidak cocok), dan menggantinya dengan antibiotik lain. Saya lupa namanya, yang pasti antibiotiknya dicampur vitamin dalam bentuk sirup. Konsumsi Anacetine bisa dilanjutkan.

Dia juga memberikan obat sirup mengandung Domperidone 5 mg untuk mengatasi mual dan muntah Kakang (belum dikonsumsi karena Kakang nyaris ga muntah lagi), oralit untuk dikonsumsi tiap dia BAB, dan L-Bio agar pencernaannya sehat kembali. Banyaknyaaa :{

Iya, jadi selain gangguan saluran pernafasan, Kakang juga terkena gangguan pencernaan T_T

I feel like my heart is breaking.
Menderita rasanya melihat Kakang menderita.

Saat di kamar hanya ada saya, suami, dan Kakang, saya gak kuat nahan tangis. Saya ingat sekitar 2 tahun lalu pernah batuk seperti Kakang. Rasanya sangat tidak enak. Tenggorokan gatal, tiap batuk dada terasa panas, dan lelah. Sungguh tersiksa. Kini melihat Kakang seperti itu, bagaimana saya tidak menangis?

Maafkan Umi ya Kakang.. :’(


Semoga Kakang segera sehat kembali. Aamiiin ya Rabb..



No comments:

Post a Comment