Huaaa telat posting 2 hari. Gapapa lah ya. Daripada gak sama sekali.
Jadiii..
di usia 14 bulan ini Kakang:
LANCAR BERJALAN
Kakang mulai bisa jalan kira-kira usia 13 bulan 10 hari. Duh, itu momen yang saya tunggu-tunggu banget :')
Memang kadang-kadang masih jatuh, atau masih suka hilang keseimbangan. Tapi bisa lah menjelajahi semua ruangan dengan jalan kaki, sama sekali ga merangkak lagi. Kadang jalannya terlalu cepat sampai saya musti bilang, "Pelan-pelan aja jalannya.." :')
BISA JALAN MUNDUR
Nah ini kocak. Ngapain coba jalan mundur? Hihihi..
Kalau dia lagi jalan mundur kami suka nyanyi lagu dangdut maju mundur yang liriknya gini, "Maju mundur maju mundur cantiiik, tebar pesona biar menariiik. Maju mundur maju mundur maju mundur maju, cantik cantik cantik cantiiik.." Hwkwkwkwk ga tau siapa penyanyinya. Kalau ga salah Rina Nose gitu? CMIIW
Kalau diiringi lagu itu, Kakang makin semangat maju mundurnya. Hahahaha
MENGERTI PERINTAH SEDERHANA
Kakang udah mulai mengerti perintah sederhana seperti:
"Sini!"
"Duduk,"
"Bobo.."
"Tutup pintu.."
"Kasihin ini ke Umi/Om/si fulan"
Satu perintah yang saya ga tau apakah dia ngerti atau enggak adalah, "Gak boleh!"
Soalnya kadang dia berhenti melakukan yang dilarang, kadang tetap lanjut. Terutama kalau dilarang keluar rumah. Selalu dia abaikan. Ckckck
Apa lagi yah? Itu aja deh yang keinget. Hihihi..
Sehat selalu, Kakang!
Aamiiin..
Thursday, December 17, 2015
Saturday, November 14, 2015
[Galeri Foto] Kakang 13 Bulan
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah..
Fabiayyi aalaa irobbikumaa tukadzibaan..
Fabiayyi aalaa irobbikumaa tukadzibaan..
Alhamdulillah sehat |
Sangat aktif dan ceria |
Maunya keluar rumah mulu |
Bisa berdiri agak lama tanpa berpegangan. Pernah lebih dari 2 menit. |
Lirikan matamu, menarik hati.. |
Duh senyumanmu manis sekali.. |
Selamat pagi! Jangan lupa bahagia ya ^^ |
Friday, October 16, 2015
Kakang 12 Bulan : Happy Birthday!
Alhamdulillah.. Kakang ultah yang pertama :')
Di usia 12 bulan ini, Kakang udah bisa..
1. Berdiri tanpa pegangan hingga kira-kira 30 detik
2. Berjalan tanpa bantuan 1-3 langkah
3. Mulai 'melawan' kalau keinginannya gak diturutin. Ckckck
4. Bicara "Babababa..", "Tatatatata..", "Mam mam mam mam.." dan "Is.. is.. is.."
5. Memasukkan benda ke mulutnya.
Yang terakhir ini sesuatu deh. Saya senang selama ini Kakang nyaris ga pernah masukin benda yang aneh-aneh ke mulutnya. Jadi gak khawatir kan. Ternyata baru sekarang kakang memasuki masa-masa masukin-benda-ke-mulut- ini. Hadeuuuh.. jadi harus lebih ekstra perhatian.
Sama sekali ga ada niat untuk ngerayain. Eh tapi sama nenek-kakeknya di sini, Kakang dibelikan kue ultah. Neneknya masak nasi kuning. Terus yang biasanya ada pengajian anak-anak di rumah, pengajiannya diubah jadi acara ultah. Hahahaha.. Jadi lucu karena anak-anak yang dateng itu ga tau Kakang ultah. Mereka datang pakai kerudung semua. Hihihi...
![]() |
Kakang dan ke ultahnya |
Tuesday, September 15, 2015
Kakang 11 Bulan
Selamat 11 bulan, Kakaaang ^^
Alhamdulillah..
Sebulan terakhir ini perkembangannya lumayan pesat menurut saya.
Saat ini Kakang udah..
Cepat banget udah kayak lari :))
Ini istilah sunda sih. Kira-kira artinya: berjalan menyamping dengan dua tangan berpegangan pada dinding atau sofa.
Dia mulai suka manjat sofa, kursi, bahkan baby walker-nya. Dia pernah masuk ke dalam baby walker-nya sendiri tanpa bantuan. Yah.. meskipun sebelah kakinya sempat nyangkut juga :3
Nah ini yang paling saya suka. Dulu kan dia suka ga mau kalau saya "paksa" berdiri sendiri. Tapi sekarang gak saya ajarin pun dia sendiri yang melepaskan tangannya dari sandaran. Ia tampak senang tiap melakukannya. Kadang sambil gerak-gerakin tangannya juga seolah bilang, "Horeee.."
Hmm.. kalau yang satu ini emang agak telat kayaknya. Menurut saya harusnya dia udah belajar makan finger food sendiri dari usia 6 bulan. Nyatanya dia GAK SUKA makan sendiri. Maunya disuapin. Kalaupun saya kasih makanan di tangannya, dia ga akan masukin ke mulutnya. Malah dibolak balik terus ujung-ujungnya dibuang. Sebel gak sih? :/
Di sisi lain, ada enaknya juga sih. Saya gak perlu khawatir dia keselek atau makan yang aneh-aneh tanpa sepengetahuan saya. Karena dia beneran ga pernah memasukkan apapun ke mulutnya, kecuali tangannya sendiri waktu umur 4 bulanan.
Nah, sekarang di usia 11 bulan ini dia mulai penasaran 'mencicipi' segala sesuatu yang ia pegang.
Dia udah bisa menunjukkan kalau dia minta digendong, ke luar rumah, minta turun dari gendongan, menolak digendong, dll. Dia juga mulai suka teriak-teriak dan mengoceh. Ckckck
Duh ini lucu banget. Kadang dia bisa menggunakan gelengan kepala sesuai fungsinya, yaitu untuk menolak. Tapi seringnya sih dia geleng-geleng tanpa alasan. Hhahaha..
Dua di atas, dua di bawah.
Moga sehat selalu, Sayang..
Aamiiin :)
Alhamdulillah..
Sebulan terakhir ini perkembangannya lumayan pesat menurut saya.
Saat ini Kakang udah..
- Merangkak (sangat) cepat
Cepat banget udah kayak lari :))
- Mapay-mapay
Ini istilah sunda sih. Kira-kira artinya: berjalan menyamping dengan dua tangan berpegangan pada dinding atau sofa.
- Manjat apapun yang bisa dipanjat
Dia mulai suka manjat sofa, kursi, bahkan baby walker-nya. Dia pernah masuk ke dalam baby walker-nya sendiri tanpa bantuan. Yah.. meskipun sebelah kakinya sempat nyangkut juga :3
- Belajar berdiri sendiri
Nah ini yang paling saya suka. Dulu kan dia suka ga mau kalau saya "paksa" berdiri sendiri. Tapi sekarang gak saya ajarin pun dia sendiri yang melepaskan tangannya dari sandaran. Ia tampak senang tiap melakukannya. Kadang sambil gerak-gerakin tangannya juga seolah bilang, "Horeee.."
- Mulai suka memasukkan sesuatu ke mulut
Hmm.. kalau yang satu ini emang agak telat kayaknya. Menurut saya harusnya dia udah belajar makan finger food sendiri dari usia 6 bulan. Nyatanya dia GAK SUKA makan sendiri. Maunya disuapin. Kalaupun saya kasih makanan di tangannya, dia ga akan masukin ke mulutnya. Malah dibolak balik terus ujung-ujungnya dibuang. Sebel gak sih? :/
Di sisi lain, ada enaknya juga sih. Saya gak perlu khawatir dia keselek atau makan yang aneh-aneh tanpa sepengetahuan saya. Karena dia beneran ga pernah memasukkan apapun ke mulutnya, kecuali tangannya sendiri waktu umur 4 bulanan.
Nah, sekarang di usia 11 bulan ini dia mulai penasaran 'mencicipi' segala sesuatu yang ia pegang.
- Punya keinginan sendiri dan lebih ekspresif
Dia udah bisa menunjukkan kalau dia minta digendong, ke luar rumah, minta turun dari gendongan, menolak digendong, dll. Dia juga mulai suka teriak-teriak dan mengoceh. Ckckck
- Menggeleng-gelengkan kepala
Duh ini lucu banget. Kadang dia bisa menggunakan gelengan kepala sesuai fungsinya, yaitu untuk menolak. Tapi seringnya sih dia geleng-geleng tanpa alasan. Hhahaha..
- Gigi yang sedang tumbuh ada empat
Dua di atas, dua di bawah.
Moga sehat selalu, Sayang..
Aamiiin :)
Thursday, August 27, 2015
Bersyukur Untuk Bahagia
Lagi blogwalking, singgah di blognya Mak Indah Nuria yang ngadain Blessfull August Giveaways. Menarik sekali temanya. Membuat saya berpikir, apa ya berkah terindah saya?
Jujur saya saat ini pikiran lagi galau, karena Allah sedang memberi ujian materi pada kami. Mulai dari TV-kulkas rusak, masa kontrakan habis dan belum punya uang untuk perpanjang, motor yang biasa meringankan transportasi kami sekarang sedang dipinjam adik yang mulai kuliah, hingga yang paling saya sesalkan, adalah matinya laptop saya setelah kesiram air sama sepupu kecil T_T.
Padahal laptop itu begitu penting, karena saya sedang belajar memulai bisnis online, juga ingin jadi blogger yang lebih profesional. Saya ingin bisa menghasilkan uang dari rumah. Sekarang saya harus ke warnet kalau mau online karena belum ada budget untuk memperbaikinya. Huft...
Pernah saya bertanya pada-Nya, "Ya Allah, apa rencana-Mu sebenarnya?" karena saya bingung bagaimana mengatasi berbagai masalah itu. Apalagi karena saya tidak bekerja (fulltime mother) dan kantor suami pun sedang kurang lancar keuangannya.
Akan tetapi..
Sejak dulu saya punya tekad dan cita-cita ingin menjadi ahli syukur. Karena saya yakin apapun ujian yang Allah berikan pada kita, adalah tanda sayang dari-Nya. Dan jika kita merasa malang, sesungguhnya Allah telah memberi banyak berkah dan keberuntungan pada kita.
Hingga suatu hari saya tersadar, bahwa Allah sudah memberi berkah terindahnya pada saya. Begitu banyak. Dua yang terindah adalah mereka:
Pertama, seorang suami.
Yah.. hubungan kami tidak selalu mulus memang. Kira-kira kalau digambarkan, seperti yang ditulis oleh Nicholas Sparks dalam bukunya The Notebook:
Memiliki seorang suami yang baik dan penyayang, bukankah itu nikmat yang besar? Berapa banyak gadis di luar sana yang lama merindukan pendamping hidup namun tak kunjung datang?
atau
Berapa banyak istri yang suaminya kasar dan tidak bahagia dalam pernikahannya hingga cerai?
Saya sungguh harus bersyukur dengan kehadiran suami di sisi.
Kedua, saya juga harus bersyukur atas karunia Allah pada kami:
Awalnya saya merasa biasa saja dengan lahirnya Kakang. Bukankah hal yang lazim: menikah lalu punya anak? Nothing special about it. Saya malah cenderung galau karena ga tau cara urus anak T_T
Tapi semakin hari saya semakin menyadari, bahwa saya amat sangat beruntung. Allah menunjukkan pada saya, bahwa tidak semua orang diberi kemudahan memiliki keturunan.
Melahirkan normal dan lancar tanpa induksi apalagi operasi caesar.
ASI deras ga perlu beli sufor.
Bisa menemani Kakang 24 jam sehari 7 hari seminggu, menyaksikan setiap detik perkembangannya.
Semua itu tidak sebanding dengan uang berapapun juga!
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..
Kalaulah ada yang komentar,
"Tapi Mbak, kalau saya hidupnya pas-pasan, harus menghidupi orangtua. Jangankan anak, nikah aja belum. Hiks.. hiks.."
Ingin saya katakan padanya, yakin tidak ada yang bisa kamu syukuri dalam hidupmu?
Yakin belum merasa menerima berkah dari Allah?
Bagaimana dengan oksigen yang kamu nikmati dengan gratis dan nyaman, tanpa perlu tabung oksigen?
Bagaimana dengan tempat tinggalmu, makananmu, dan air yang kamu gunakan?
Bagaimana dengan kemampuanmu melihat, mendengar, dan merasakan?
Sudahkan kamu bersyukur akan semua itu?
Ya Allah,
Jadikanlah kami semua hamba yang tabah dan tawakal dalam menghadapi segala ujian dari-Mu,
dan jadikanlah kami hamba yang selalu bersyukur dengan segala nikmat yang telah Engkau anugerahkan.
Aamiin..
Jujur saya saat ini pikiran lagi galau, karena Allah sedang memberi ujian materi pada kami. Mulai dari TV-kulkas rusak, masa kontrakan habis dan belum punya uang untuk perpanjang, motor yang biasa meringankan transportasi kami sekarang sedang dipinjam adik yang mulai kuliah, hingga yang paling saya sesalkan, adalah matinya laptop saya setelah kesiram air sama sepupu kecil T_T.
Padahal laptop itu begitu penting, karena saya sedang belajar memulai bisnis online, juga ingin jadi blogger yang lebih profesional. Saya ingin bisa menghasilkan uang dari rumah. Sekarang saya harus ke warnet kalau mau online karena belum ada budget untuk memperbaikinya. Huft...
Pernah saya bertanya pada-Nya, "Ya Allah, apa rencana-Mu sebenarnya?" karena saya bingung bagaimana mengatasi berbagai masalah itu. Apalagi karena saya tidak bekerja (fulltime mother) dan kantor suami pun sedang kurang lancar keuangannya.
Akan tetapi..
Sejak dulu saya punya tekad dan cita-cita ingin menjadi ahli syukur. Karena saya yakin apapun ujian yang Allah berikan pada kita, adalah tanda sayang dari-Nya. Dan jika kita merasa malang, sesungguhnya Allah telah memberi banyak berkah dan keberuntungan pada kita.
Hingga suatu hari saya tersadar, bahwa Allah sudah memberi berkah terindahnya pada saya. Begitu banyak. Dua yang terindah adalah mereka:
Pertama, seorang suami.
Yah.. hubungan kami tidak selalu mulus memang. Kira-kira kalau digambarkan, seperti yang ditulis oleh Nicholas Sparks dalam bukunya The Notebook:
"They didn't agree on much. In fact, they didn't agree on anything. They fought all the time & challenged each other every day. But despite their differences, they had one important thing in common. They were crazy about each other."
Memiliki seorang suami yang baik dan penyayang, bukankah itu nikmat yang besar? Berapa banyak gadis di luar sana yang lama merindukan pendamping hidup namun tak kunjung datang?
atau
Berapa banyak istri yang suaminya kasar dan tidak bahagia dalam pernikahannya hingga cerai?
Saya sungguh harus bersyukur dengan kehadiran suami di sisi.
Kedua, saya juga harus bersyukur atas karunia Allah pada kami:
![]() |
Kang Awan :) |
Awalnya saya merasa biasa saja dengan lahirnya Kakang. Bukankah hal yang lazim: menikah lalu punya anak? Nothing special about it. Saya malah cenderung galau karena ga tau cara urus anak T_T
Tapi semakin hari saya semakin menyadari, bahwa saya amat sangat beruntung. Allah menunjukkan pada saya, bahwa tidak semua orang diberi kemudahan memiliki keturunan.
Melahirkan normal dan lancar tanpa induksi apalagi operasi caesar.
ASI deras ga perlu beli sufor.
Bisa menemani Kakang 24 jam sehari 7 hari seminggu, menyaksikan setiap detik perkembangannya.
Semua itu tidak sebanding dengan uang berapapun juga!
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..
Kalaulah ada yang komentar,
"Tapi Mbak, kalau saya hidupnya pas-pasan, harus menghidupi orangtua. Jangankan anak, nikah aja belum. Hiks.. hiks.."
Ingin saya katakan padanya, yakin tidak ada yang bisa kamu syukuri dalam hidupmu?
Yakin belum merasa menerima berkah dari Allah?
Bagaimana dengan oksigen yang kamu nikmati dengan gratis dan nyaman, tanpa perlu tabung oksigen?
Bagaimana dengan tempat tinggalmu, makananmu, dan air yang kamu gunakan?
"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkannya? Jika Kami hehendaki, niscaya kami jadikan ia asin. Mengapa kamu tidak bersyukur?" (Q.S Al Waqiah : 68-70)
Bagaimana dengan kemampuanmu melihat, mendengar, dan merasakan?
Sudahkan kamu bersyukur akan semua itu?
"... dan Dia menjadikan bagi kamu penglihatan, pendengaran, dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur." (Q.S As-Sajdah : 9)
Ya Allah,
Jadikanlah kami semua hamba yang tabah dan tawakal dalam menghadapi segala ujian dari-Mu,
dan jadikanlah kami hamba yang selalu bersyukur dengan segala nikmat yang telah Engkau anugerahkan.
Aamiin..
Saturday, August 15, 2015
Kakang 10 Bulan
Happy 10 Months, Kakang.. ^^
Quick update aja deh..
Di usia 10 bulan ini, Alhamdulillah Kakang sehat..
Perkembangannya:
Justru ga banyak perkembangan soal jalannya. Paling sekarang dia udah mulai pengen jalan di tanah :3
Makan nasi tim. Makan nasi juga mulai bisa sedikit-sedikit.
Giginya mulai tumbuh dua di bagian bawah
Apa lagi yah? Itu dulu aja deh yang keinget :)
Quick update aja deh..
Di usia 10 bulan ini, Alhamdulillah Kakang sehat..
Perkembangannya:
- Merayap dengan cepat
- Bisa duduk sendiri (dari posisi tengkurap)
- MERANGKAK!
Justru ga banyak perkembangan soal jalannya. Paling sekarang dia udah mulai pengen jalan di tanah :3
Makan nasi tim. Makan nasi juga mulai bisa sedikit-sedikit.
Giginya mulai tumbuh dua di bagian bawah
Apa lagi yah? Itu dulu aja deh yang keinget :)
![]() |
Tambah ganteng :D |
Monday, June 15, 2015
Kakang 8 bulan: DEMAM
Pengennya sih bilang, “Happy 8 months, Kakaaang..!” tapi
kami sedang tidak happy karena kemarin-kemarin Kakang demam :(
Senin Selasa (8-9 Juni) cuma hidung meler aja. Ga dikasih
obat apapun.
Rabu Kamis (10-11 Juni) sehat walafiat.
Jumat (12 Juni) badannya panas hiks. Pertama tahu pas dia
bangun tidur. Dikasih Bodrexin Anak pagi-siang-sore, tetap gak turun. Dikasih
Bye-bye Fever yang ditempel di kening, belum ada perubahan. Malamnya periksa ke
dokter dan dikasih obat penurun panas Cupanol (parasetamol) dan Pedimin Drops multivitamin.
Sabtu (13 Juni) kayaknya tiap dikasih obat, suhunya menurun.
Lama-lama menghangat lagi. Duh, ga tahu mesti gimana tapi berusaha sabar aja..
Minggu (14 Juni) udah gak panas lagi. Tapi di kulit perut
dan punggungnya muncul kemerahan kayak biang keringat. Orang-orang bilang itu
namanya tampek (atau tampeg?). Katanya itu wajar muncul kalau badan habis
panas.
Hari ini, Senin, suhu badannya terasa normal. Tapi kemerahan
di kulitnya tampak bertambah dan ada di wajah juga T_T
Semoga dengan rajin-rajin diberi SalicylKF lama-lama biang
keringatnya hilang. Aamiiin..
(setelah nulis ini langsung cek keterangan di SalicylKF dan
ternyata ada peringatan bahwa tidak digunakan untuk anak dibawah usiaa 3 tahun!
Zzzzzz…)
Btw, perkembangan motorik Kakang di usia ini adalah..
MERAYAP
Kalau biasanya dalam keadaan tengkurap ia cuma bisa
berguling ke kiri atau kanan, sekarang mulai bisa maju ke depan. Horeee..
Dia bergerak dengan kaki mendorong dan mengangkat pantat.
Lucuuu..
ya meskipun majunya cuma sejengkal dua jengkal. Hehehe
Lupakan merangkak. Saya curiga dia akan langsung berjalan.
BERDIRI TANPA DIPEGANGI, BERTUMPU PADA SOFA/RAK
MENYAHUT SAAT DIPANGGIL
Ini yang bikin banyak orang senang. Kalau ada yang manggil, “Kakaaang?”
Maka ia akan
menjawab, “Aaaaah..”
hahahahahah
Kadang kalo namanya dipanggil dengan intonasi yang berbeda,
dia jawab dengan intonasi yang beda juga. Hihihi..
Kadang responnya cuma noleh atau senyum tapi ga nyahut.
Tergantung mood aja :3
MAIN AIR
Woooaaa.. dulu kalau mandi udah selesai dan ia saya angkat
dari ember, responnya biasa aja. Sekarang? Nangis jerit-jerit. Dipakein baju
sambil nangis-nangis T__T Baru diam kalau dipeluk dan digendong.
Apalagi yah? Sementara itu dulu deh
Moga Kakang selalu sehat dan ceria.
Aamiiin ya Allah..
![]() |
Belajar Investasi |
Monday, June 8, 2015
[Resep MPASI] Pure Jambu Biji
Pure Jambu Biji
(Untuk 2 porsi)
Bahan
- 60 gr jambu biji merah, kupas, buang bijinya
- 60 ml ASI/larutan susu formula lanjutan sesuai usia
Cara Membuat
- Potong-potong jambu biji. Masukkan ke dalam blender. Tambahkan ASI atau larutan susu formula lanjutan sesuai usia. Proses hinga lembut.
- Tuang pure jambu ke dalam mangkuk makan. Hidangkan segera
Prakteknya:
Pergi ke kedai penjual jus buah. “Mas, pesan jus jambu ga
pake es, ga pake gula, airnya dikit aja.”
Beres :p
Tuesday, June 2, 2015
[Resep MPASI] Pure Pisang
Pure Pisang
(untuk 2 porsi)
Bahan
60 gr pisang ambon
60 sdm ml air perasan jeruk manis baby orange
Cara Membuat
- Kupas dan potong-potong buah pisang. Masukkan ke dalam blender/grinder. Tambahkan ir perasan jeruk manis. Proses hingga lembut.
- Tuang pur pisang ke dalam mangkuk makan, Hidangkan segera.
Sumber : Buku Kumpulan Resep MPASI Harian
Prakteknya:
Pisang ambon dikupas kulitnya, dikerok pakai sendok, celupin
dulu ke air matang sebelum disuapi ke Kakang. Gaya turun temurun lah :p
Kakang loves banana!
Friday, May 15, 2015
Kakang 7 Bulan: Perkembangan & Evaluasi MPASI
15 Mei 2015, Kakang tepat 7 bulan. Alhamdulillah sehat ^^
Kemampuannya di usia ini:
- Duduk tegak
- Tengkurap happy
Hehehe.. iya, jadi dulu Kakang gak suka tengkurap. Kalau
tengkurap cuma kuat beberapa detik terus mungkin pengap dan minta
digendong/ditelentangkan. Sekarang kalau tengkurap udah sambil cengar cengir :D
Proses tengkurapnya juga beda. Kalau dulu badan tengkurap
menindih tangan, lalu tangannya ditarik keluar. Dada diangkat dengan kedua
tangan sebagai penopang.
Kalau sekarang dia tengkurap dengan siku yang menopang. Jadi
begitu tengkurap posisinya cukup “tegak” dengan dada terangkat. Gak ada lagi
tangan tertindih badan :D
(Baca: Perkembangan Bayi 6 Bulan)
- Berguling-guling
Kakang belum bisa merangkak sama sekali. Merayap aja susah
-_-.
Kalau di kasur, cara tercepat untuk dia berpindah tempat adalah berguling.
Cepat banget dan sering bikin abi umminya terkaget-kaget tahu-tahu udah ke
pinggir kasur bahkan ke lantai -_-
- Jalan dengan badan ditopang atau tangannya dipegang
Nah ini saya agak heran. Bayi 7 bulan kelakuan udah kayak 10
bulan, pengennya berdiri & jalan -_-‘. Satu dua orang komentar bahwa itu
gak boleh, nanti kakinya berbentuk O. Ya.. kalau emang bayinya pengen gimana?
Ngamuk dia kalau cuma duduk or guling-gulingan di kasur doang. Bosan.
Megangin Kakang terus yang pengennya jalan mulu benar-benar
bikin produktifitas saya menurun drastis. Dulu saya masih bisa meninggalkan dia
di kasur atau kursi bersama mainannya, sementara saya mengerjakan urusan
domestik. Tapi sekarang? Wuaaah.. saya musti megangin dia kemana-mana. Akhirnya
dengan subsidi kakek neneknya, kami beli baby walker.
Dengar-dengar penggunaan baby walker juga ada pro kontranya
ya? Saya sih gak ikutan berpendapat pro atau kontra. Hanya saja saya pernah
merasa begitu lemas sampai pengen pingsan *lebay* karena kecapekan. Jadi ya..
baby walker buat saya adalah solusi biar bisa ‘nafas’ dikit..
- Makan
Fase yang bikin saya galau datang juga: Memberi makan Kakang
(Baca juga Buku Kumpulan Menu Harian MPASI: Sebuah Review)
Banyaknya info di internet tidak serta merta membuat saya
puas. Saya pengennya didampingi ahli MPASI *halah*. Boro-boro ya, didampingi
ibu atau mertua aja enggak. Hiks. Jadi ya saya harus berani bereksperiman.
Hohoho..
“Kemalangan” kakang adalah saya nyaris tidak mungkin memberinya
100% homemade. Buat saya sendiri aja jarang masak, seringnya beli di warteg
atau nasi padang. Untunglah kedua ibu saya mendukung bubur bayi instan
(hahahaha) jadi agak tertolonglah.
Berikut review MPASI Kakang sebulan terakhir:
MPASI Instan
Kakang suka: Milna Bubur Bayi varian Labu Kuning Wortel,
Milna Biskuit Bayi varian Beras Merah, Nestle Cerelac Beras Merah, Nestle
Cerelac Kacang Hijau.
Kakang kurang suka : Nestle Cerelac Ayam & Bawang
MPASI homemade
Kakang suka: pepaya, jambu biji, pisang, alpukat, melon,
semangka, jeruk, labu kuning+wortel, tomat+wortel, bubur cair + bayam tahu,
brokoli.
Kakang kurang suka : kentang
Kakang belum pernah saya kasih makanan berkaldu apalagi hati
ayam. Padahal penasaran banget. Tapi saya belum berani. Beneran harus
didampingi deh kalau udah ada unsur dagingnya :/ Semoga nanti bisa minta ajari
bibi.
Untuk jadwal, selama ini Kakang makan 3x sehari jam 8 pagi,
12 siang, dan 4 sore.
Mulai sekarang pengen jadi 4 kali sehari jam 7 pagi, 10 pagi
(buah), 1-2 siang, dan 5 sore.
Sadar masih newbie, saya terima loh kritikan dan masukan
soal MPASI ini ya ibu-ibu.
Terimakasih sebelumnya.. :D
Sunday, May 3, 2015
Buku Kumpulan Menu MPASI Harian: Sebuah Review
Sebagai seorang ibu yang belum pengalaman soal bayi, salah
satu yang bikin saya galau bahkan sebelum Kakang lahir adalah: Mau dikasih
makan apa anak iniiiih? *lebay
Satu, pengetahuan saya soal makanan bayi dan cara
pengolahannya nyaris nol.
Dua, saya mengasuh sendiri Kakang tanpa ada ibu atau mertua
yang menemani.
Tiga, saya tidak telaten. Salah satu alasan mengapa saya
ingin di rumah saja (tidak bekerja di luar) adalah karena saya malas
perah-perah ASI :/
Saya pengen menyusui
dengan cara termudah, ternyaman, dan ter-romantis *halah* yaitu langsung pada
payudara.
Ketika curhat tentang MPASI pada ibu saya, beliau dengan
enteng bilang: googling aja! :3
Huu.. mentang-mentang anaknya ini hobi online. Tapi saya kadang
suka ragu sama keabsahan (?) info di internet. Lagipula, gak enak rasanya musti
googling dulu tiap mau ngasih makan. Ya kalau koneksi internet cepet. Kalau
lemot kan yang ada malah tambah stress. Akhirnya saya pun memutuskan membeli
buku.
Di toko buku, ada beberapa judul buku yang berisi resep
MPASI. Setelah bongkar sana bongkar sini, saya pilih yang (kayaknya) paling
mudah dipraktekkan (penting nih!) dan harga terjangkau. Desain layoutnya juga
lucu, manis, dan foto-fotonya bagus.
Saya pilih Kumpulan Resep MPASI Harian untuk Bayi 6-24
Bulan. Buku ini disusun oleh Budi Sutomo, dengan ahli gizi Ani Hanifah, AMG,
penerbit Anak Kita.
Hal pertama yang saya suka adalah resep-resepnya sederhana.
Bahkan menu puree yang cuma terdiri dari buah+ASI saja ada. Hehehe..
Untuk menu pure, buku ini memuat resep Pure Pisang, Pure
Wortel, Pure Kentang Susu, Pure Avokad, Pure Kacang Polong, Pure Pir, dan Pure
Wortel Mangga untuk bayi usia 6-7 bulan. Untuk bayi usia 8-10 bulan ada Pure
Buah Campur, Pure Kentang Kacang Polong, Pure Tomat Kacang Merah, dan Pure Apel
Sari Jeruk. Untuk bayi usia 10-12 bulan,
menunya berbagai bubur dan aneka nasi tim.
Sebelum membahas resep. Buku ini juga memuat informasi
singkat tentang tumbuh kembang bayi, kapan mulai MPASI, tahapan MPASI, nutrisi
penting untuk bayi, tips memilih bahan makanan, tips mengolah MPASI, mengatasi
bayi sulit makan, merencanakan menu MPASI, jadwal pemberian MPASI, dan resep
kaldu (daging, ayam, ikan, dan sayuran). Cukup informatif.
Ada masing-masing 20 resep MPASI untuk bayi 6-7 bulan, bayi
8-10 bulan, dan bayi 10-12 bulan. Juga ada 11 resep finger snacks. Jadi total
ada 71 resep.
Sayangnya, setiap resep di sini adalah untuk minimal 2
porsi. Saya jadi bingung kalau mau buat 1 porsi. Apalagi karena saya gak punya
timbangan, jadi sulit mengikuti aturan bahan sekian gram. Memang sih ada tabel konversi seperti misalnya susu 150 gr setara 1 cangkir. Susu 200 gr setara 1
gelas, kuning telur 20 gr setara 1 butir, dll. Tapi tetap saja pada akhirnya
saya pakai takaran sendiri. Hahaha..
Niatnya sih saya pengen posting beberapa resep yang sudah
saya praktekkan. Semoga terlaksana ya. Aamiin.. hehe..
Overall, buku ini recommended banget deh.
Semoga bermanfaat.. ^^
Wednesday, April 15, 2015
Perkembangan Bayi 6 Bulan
Alhamdulillah.. hari ini adalah ulang tahun Kakang ke..
setengah! Hihihi..
Puji syukur yang amat sangat pada Allah SWT karena Ia telah memberi
nikmat tiada tara dengan mengizinkan saya mengasuh Kakang secara full time
hingga detik ini. Saya tahu tidak semua ibu merasakannya, terutama ibu bekerja.
Saya full time di rumah pun bukan tanpa resiko. Keuangan keluarga sebenarnya
tertatih-tatih dengan satu sumber penghasilan saja (gaji suami). Tapi luar
biasanya Allah, Ia Maha Mencukupi.
Berhentinya saya dari pekerjaan tidak memutus rezeki kami.
Hidup kami masih “mewah”: masih bisa makan kenyang, masih bisa beli diapers dan
tisu basah. Melihat kondisi keuangan, semua itu termasuk mewah bingiiits.
Hehe..
Anyway, berikut ini adalah perkembangan Kakang di usia 6
bulan:
- Suka pengen tengkurap tapi kalau udah tengkurap ga mau lama-lama. Pengap mungkin.
- Karena malas tengkurap, saya kurang tahu apakah ia nanti akan merangkak. Jangan-jangan langsung jalan *ngarep
- Dari posisi tidur, jika kita pegang kedua tangannya ia bisa menarik diri hingga duduk bahkan berdiri!
- Kalau dalam posisi duduk dipangku, matanya melihat ke segala arah mencari objek menarik.
- Kalau lihat objek menarik, langsung mencondongkan badan dan tangannya menggapai-gapai pengen ngambil.
- Suka diberdirikan bahkan sudah mulai bisa melangkahkan kakinya. Kakinya cukup mantap saat menapak.
- Selalu tertawa jika main “Ciluuukbaaaa..!”
- Sudah sadar “di dalam rumah” dan “luar rumah”, dan pengennya ke luar mulu :3
- Kalau dipakaikan topi dan dia gak suka, dia tarik-tarik topinya pengen ngelepas.
- Dengan suaranya, ia mulai bisa berekspresi manja dan marah (teriak). Hihihi..
- Aktif bergerak, dan cepat bosan kalau tiduran di kasur mulu.
Next question is.. Apakah Kakang
lulus ASI Ekslusif 6 bulan?
Well, kalau definisi ASI Ekslusif
adalah “Tidak mengonsumsi apapun kecuali ASI”, sebenarnya udah gagal dari hari
pertama. Heuheu. Soalnya begitu lahir Kakang langsung masuk observasi dan
diberi susu formula. Saya hanya menyusui di jadwal yang ditentukan. Iya, memang
bukan rawat gabung. Sepulang dari klinik (hari ketiga) barulah ia full ASI.
Lalu sekitar 2 minggu lalu, Kakang
kena batuk pilek hingga harus minum obat. Sediiiiih banget liat dia direcoki
obat bahkan sebelum dia makan :’(
Sementara ini sedang di rumah
neneknya (mertua saya). Beliau udah ga sabar pengen ngasih makan Kakang. Jadi
ketika 5 hari lalu Abinya bawa peralatan makan dan bubur bayi instan, langsung
dikasih deh. Baru hari ini dikasih buah :)
Moga Kakang selalu sehat.
Aamiiin..
Perkembangan tiap bayi biasanya
beda-beda.
Kalau Bunda, bagaimana
perkembangan bayinya?
Sharing yuk di kolom komentar :)
Monday, April 6, 2015
Ketika Bayi (belum) 6 Bulan Sakit
Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, sebuah flu bisa
membuat dunia saya nyaris berantakan *lebay
Saat saya flu (batuk, pilek, bersin) beberapa waktu lalu, saya memang berharap flu
tsb sembuh sendiri, tanpa minum obat. Selain karena saya memang tidak suka
obat, saya juga tidak tahu obat flu yang aman untuk ibu menyusui. Jadi ya saya biarkan saja sampai..
..si Kakang (5,5 bulan) mulai batuk-batuk. Dan suatu hari,
batuknya tampak serius.
Awal batuk-batuk, neneknya membelikan dia Baby Cough Syrup
di apotek (harga Rp. 3.500,-), yang sejauh pengalamannya, sangat efektif
mengatasi batuk anak-anaknya saat kecil dulu. Minumnya sekedarnya saja sih. Mungkin
sekitar 2x sehari (di petunjuk pemakaian 3-4x sehari). Itu karena memang
batuknya masih jarang.
1 April, ketika batuknya mulai sering dan berat, ia kami bawa
ke Puskesmas. Pulang-pulang kami membawa sebotol Paracetamol 120 mg yang
sepertinya sudah dicampur gerusan CTM. Hmm.. saya pribadi merasa tidak puas.
Karena itu sama saja dengan Baby Cough. Malah Baby Cough selain mengandung
paracetamol dan CTM, juga mengandung Guaifenesin. Berarti masih lebih baik Baby
Cough kan?
3 April, batuknya tak
kunjung membaik. Kami lalu membawanya ke klinik. Karena batuknya sudah
seminggu. Dokter memberi resep Amoxilin sirup 120 mg, dan Anacetine. Anacetine
ini sepertinya masih 1 produsen sama Baby Cough, soalnya ada logo Baby Cough di
labelnya.
5 April, batuknya masih saja seperti itu. Ditambah muntah 2x
dan pup 5x. Kami bawa lagi ke klinik yang sama, namun dokter yang jaga berbeda
dengan yang sebelumnya.
Sambil memeriksa dada Kakang dengan stetoskop, Dokter yang
ini bilang nafas Kakang bunyi. Beliau juga menanyakan apakah saya punya asma.
Karena Kakang sepertinya punya asma. Dhuaaaarr! T_T
Belum ada treatment khusus untuk asmanya karena Kakang masih
terlalu kecil. Beliau hanya bilang, Kakang sebisa mungkin jangan terkena batuk
pilek. Hiks.. T_T
Beliau juga menyarankan untuk menghentikan konsumsi Amoxilin
(mungkin tidak cocok), dan menggantinya dengan antibiotik lain. Saya lupa
namanya, yang pasti antibiotiknya dicampur vitamin dalam bentuk sirup. Konsumsi
Anacetine bisa dilanjutkan.
Dia juga memberikan obat sirup mengandung Domperidone 5 mg
untuk mengatasi mual dan muntah Kakang (belum dikonsumsi karena Kakang nyaris
ga muntah lagi), oralit untuk dikonsumsi tiap dia BAB, dan L-Bio agar pencernaannya
sehat kembali. Banyaknyaaa :{
Iya, jadi selain gangguan saluran pernafasan, Kakang juga
terkena gangguan pencernaan T_T
I feel like my heart is breaking.
Menderita rasanya melihat Kakang menderita.
Saat di kamar hanya ada saya, suami, dan Kakang, saya gak
kuat nahan tangis. Saya ingat sekitar 2 tahun lalu pernah batuk seperti Kakang.
Rasanya sangat tidak enak. Tenggorokan gatal, tiap batuk dada terasa panas, dan
lelah. Sungguh tersiksa. Kini melihat Kakang seperti itu, bagaimana saya tidak
menangis?
Maafkan Umi ya Kakang.. :’(
Semoga Kakang segera sehat kembali. Aamiiin ya Rabb..
Wednesday, March 25, 2015
Perkembangan Bayi 5 Bulan
![]() |
Kakang si Murah Senyum |
Di usia 5 bulan ini, berat Kakang 7 kg. Alhamdulillah.. sesuai target.
Perkembangan motoriknya:
1. Bisa tengkurap sempurna lalu telentang sendiri dengan sempurna sebenarnya.
Tapi akhir-akhir ini sedang malas tengkurap.
2. Lagi senang-senangnya belajar duduk, bahkan berdiri!
Kakinya sering "napak". Kalau dari posisi berdiri mau didudukin kadang susah.
Kakinya dia lurusin, pantatnya dia angkat. Ckckck
3. Pernah sekali pas mandi, ia duduk tegak dengan kedua tangan memegang pinggiran ember.
Saya lepas pegangan beberapa detik, dia tetap stabil!
Tapi ya udah sih sekali itu aja..
4. Sering tersenyum lebar.
Bahkan saya kadang menyebutkan dia overdosis senyum.
Soalnya kadang senyumnya ga cuma pas ada yang nyapa aja.
Gak ada yang nyapa dan ga ada yang ngajakin ngobrol juga dia suka senyam senyum sendiri.
5. Kadang suka mendecakkan lidah atau menunjukkan gerakan seperti mengemut lidah.
6. Kalau disodorin makanan ke mulut, dia belum buka mulutnya.
Tapi kalau disodorin mainan atau kain, biasanya langsung dia "cicip"
Sering makan tangannya sendiri juga.
Saturday, February 21, 2015
Berat Badan Anak Kurang? Jangan Cemas Dulu!
Tanggal 17 Februari lalu, Kakang imunisasi DPT 3 dan Polio 4.
Saat menimbang berat badan, sang bidan mencatatnya 6,2 kg (target saya 6,4 kg).
Tapi saya yakin timbangannya agak error deh. Soalnya awalnya sang bidan menyebut "enam setengah" padahal yang saya perhatikan, jarum menunjukkan kurang dari 6 kg. Saya pikir, oh mungkin timbangannya gak dari nol. tapi dari minus :3
Eh ketika kakang diangkat dari timbangan, jarum menunjukkan angka nol pas.
Hadeeuh, jadi bingung.
Kalau berat badan anak Anda kurang dari normal, kemungkinan pertama adalah timbangannya error. Heuheu..
Kemungkinan kedua, kalau anak ditimbang di tempat yang berbeda, timbangan yang berbeda, kadang-kadang hasilnya juga beda. Bisa jadi di sini dia 6,2 kg, di tempat lain 6,4 kg. Apalagi kalau di sini pakai timbangan biasa dan di sana pakai timbangan digital. Gak usah heran kalau beda.
Ada juga klinik yang kalau nimbang bayi, berat tertera dikurangi 1 ons, dimana 1 ons itu dianggap berat baju jadi gak terhitung sebagai berat bayi. Di klinik lain, tidak ada pengurangan seperti itu.
Buat saya yang imunisasi di 3 tempat berbeda, saya harus maklum dengan perbedaan standar penimbangan bayi seperti itu.
Ah, saya sudah pastikan timbangan tidak error dan saya mengukurnya selalu di klinik yang sama, timbangan yang sama, dan SOP yang sama. Tapi tetap saja berat badan anak saya gak memenuhi target. Bagaimana dong?
Hmm.. sebenarnya kalau kurang dikit sih ga masalah ya.
Yang penting kita jangan terobsesi anak kita harus gendut biar kelihatanlucu sehat.
Gendut itu bukan berarti sehat, dan sehat gak harus gendut.
Kata ibu saya yang ketua posyandu *eeaaa*, yang penting perkembangan motoriknya sudah sesuai usianya. Itu baru ciri bayi sehat ;D
Sebagai ibu, kita juga harus memastikan dia gak kurang nutrisinya ya. Caranya dengan memperhatikan asupan yang kita konsumsi, juga dengan memastikan sang bayi selalu menyusu dengan cukup kenyang.
Saat menimbang berat badan, sang bidan mencatatnya 6,2 kg (target saya 6,4 kg).
Tapi saya yakin timbangannya agak error deh. Soalnya awalnya sang bidan menyebut "enam setengah" padahal yang saya perhatikan, jarum menunjukkan kurang dari 6 kg. Saya pikir, oh mungkin timbangannya gak dari nol. tapi dari minus :3
Eh ketika kakang diangkat dari timbangan, jarum menunjukkan angka nol pas.
Hadeeuh, jadi bingung.
Kalau berat badan anak Anda kurang dari normal, kemungkinan pertama adalah timbangannya error. Heuheu..
Kemungkinan kedua, kalau anak ditimbang di tempat yang berbeda, timbangan yang berbeda, kadang-kadang hasilnya juga beda. Bisa jadi di sini dia 6,2 kg, di tempat lain 6,4 kg. Apalagi kalau di sini pakai timbangan biasa dan di sana pakai timbangan digital. Gak usah heran kalau beda.
Ada juga klinik yang kalau nimbang bayi, berat tertera dikurangi 1 ons, dimana 1 ons itu dianggap berat baju jadi gak terhitung sebagai berat bayi. Di klinik lain, tidak ada pengurangan seperti itu.
Buat saya yang imunisasi di 3 tempat berbeda, saya harus maklum dengan perbedaan standar penimbangan bayi seperti itu.
Ah, saya sudah pastikan timbangan tidak error dan saya mengukurnya selalu di klinik yang sama, timbangan yang sama, dan SOP yang sama. Tapi tetap saja berat badan anak saya gak memenuhi target. Bagaimana dong?
Hmm.. sebenarnya kalau kurang dikit sih ga masalah ya.
Yang penting kita jangan terobsesi anak kita harus gendut biar kelihatan
Gendut itu bukan berarti sehat, dan sehat gak harus gendut.
Kata ibu saya yang ketua posyandu *eeaaa*, yang penting perkembangan motoriknya sudah sesuai usianya. Itu baru ciri bayi sehat ;D
Sebagai ibu, kita juga harus memastikan dia gak kurang nutrisinya ya. Caranya dengan memperhatikan asupan yang kita konsumsi, juga dengan memastikan sang bayi selalu menyusu dengan cukup kenyang.
![]() |
Kakang digendong kakek setelah imunisasi. Sehat, sehat, sehat! |
Next imunisasi : Imunisasi campak di usia 9 bulan. Cemungudh!
Sunday, February 15, 2015
Perkembangan Bayi 4 Bulan
15 Februari 2015 adalah tanggal dimana Kakang tepat berusia 4 bulan.
Perkembangan motoriknya:
- Merespon dengan senyum jika ada yang menyapanya
- Tertawa jika diajak bercanda
- Tidur miring
- Belum bisa tengkurap sendiri, tapi bisa menegakkan kepala jika diposisikan tengkurap
- Mengoceh, baik itu jika ada lawan bicara ataupun mengoceh sendirian. Heuheu
- Menggerak-gerakkan tangan dan kaki seperti ini:
Tepat di usia 4 bulan, saatnya kakang mendapatkan imunisasi DPT #3 + Polio #4.
Tapi karena hari ini hari minggu, senin saja deh imunisasinya.
Sehat-sehat terus, Kakang.. ^^
Subscribe to:
Posts (Atom)